PEKANBARU, RIAUSATU.COM - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution menyampaikan,
pada 2022 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,18 persen terhadap perekonomian nasional.
"Sementara pertumbuhan ekonomi Riau di tahun yang sama adalah sebesar 4,55 persen, lebih baik dibandingkan tahun 2021, yang pertumbuhannya hanya sebesar 3,36 persen," tambahnya.
Secara spasial, pada tahun 2022 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,18 persen terhadap perekonomian nasional,” ungkapnya.
Hal itu dikatakan Wagubri saat menyampaikan beberapa pencapaian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun 2022, yang meliputi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Angka Kemiskinan, Angka Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, indeks GINI Ratio dan Nilai Tukar Petani (NTP).
Hal tersebut disampaikan Wagubri dalam forum rapat paripurna bersama Dewan Perwakilan Rakayat Daerah (DPRD) Provinsi Riau, di Kota Pekanbaru, Senin (20/03/2023).
“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang meliputi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Angka Kemiskinan, Angka Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, indeks GINI Ratio dan Nilai Tukar Petani (NTP),” katanya.
“IPM Provinsi Riau mengalami peningkatan dari 72,94 pada tahun 2021 menjadi 73,52 pada tahun 2022 atau mengalami peningkatan sebesar 0,79 persen. Capaian IPM Provinsi Riau tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan dengan IPM Nasional sebesar 72,91,” lanjutanya.
Dirinya menjelaskan, Angka Kemiskinan di Provinsi Riau pada tahun 2022 sebesar 6,84 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 7,00 persen, terjadi penurunan sebesar 0,16 persen.
“Angka Kemiskinan Provinsi Riau tahun 2022 lebih rendah dibandingkan dengan Angka Kemiskinan Nasional yang mencapai 9,75 persen,” jelasnya.
Diungkapkan dia juga Angka Pengangguran Terbuka di Provinsi Riau pada tahun 2022 sebesar 4,37 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 4,42 persen, terjadi penurunan sebesar 0,05 persen.
Angka Pengangguran Provinsi Riau tahun 2022 lebih rendah dibandingkan dengan Angka pengangguran Nasional yang mencapai 5,86 persen.
Mantan Danrem Wira Bima ini menerangkan Provinsi Riau dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar ke lima di Indonesia atau PDRB terbesar di luar Pulau Jawa. Indeks GINI Ratio Provinsi Riau pada tahun 2022 cenderung membaik dari 0,327 pada tahun 2021 menjadi 0,323 pada tahun 2022.
“Indeks GINI Ratio ini memberi arti bahwa distribusi pendapatan di Provinsi Riau bergerak relatif lebih merata sehingga dapat dikatakan kualitas pertumbuhan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan masyarakat makin membaik,” terangnya.
Selain itu, untuk Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Riau pada tahun 2022 sebesar 152,94, jika dibandingkan dengan NTP tahun 2021 sebesar 152,18 mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen. Hal ini berarti indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Sedangkan, berdasar data Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Riau tahun 2022, jumlah penduduk provinsi Riau sebanyak 6.743.099 jiwa. Meningkat sebesar 2,56 persen jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2021 yang hanya sebanyak 6.574.932 jiwa.