Sejumlah Varian Baru Covid-19 Muncul dan Menyebar, Masyarakat Diminta Waspada

- Jumat, 27 Januari 2023 | 11:54 WIB
 Ilustrasi Covid-19. (f: int)
Ilustrasi Covid-19. (f: int)

JAKARTA, RIAUSATU.COM -  Pemerintah Indonesia sudah mulai melonggarkan aturan-aturan yang sebelumnya ketat diberlakukan selama pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan sudah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kendati demikian, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan, meski Covid-19 sudah melandai di Indonesia. Hal itu dimaksudkan karena sejumlah varian Covid-19 telah muncul dan menyebar di beberapa negara.

Varian Covid-19 terbaru XBB 1.5 atau yang disebut Kraken banyak ditemukan di bagian timur laut Amerika Serikat. Varian ini dikabarkan langsung memicu lonjakan kasus Covid-19 di wilayah AS.

Bahkan saat ini varian Kraken sudah masuk ke Indonesia pada awal Januari 2023 lalu. Kabar tersebut dibenarkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Adapun kronologi masuknya varian Kraken adalah masuk ke Tanah Air melalui Jakarta pada 6 Januari 2023 lalu. Pasien yang terpapar varian Kraken merupakan warga negara asing (WNA) asal Polandia.

“Kemudian dia ke Balikpapan tanggal 7 Januari,” ujar Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari PMJ News, sebagaimana dilansir Pikiran-Rakyat.com.

WNA tersebut sempat menjalani rapid test antigen dengan hasil negative Covid-19. Saat hendak menumpak kapal, WNA tersebut kemudian melakukan tes PCR pada 11 Januari 2023 dengan hasil positif.

“Hasilnya positif (Covid-19),” kata Menkes.

Pihak terkait langsung melakukan tindakan lanjutan yakni dengan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). Hasil tes WGS tersebut menunjukkan bahwa WNA asal Polandia tersebut terpapar varian Kraken.

“Yang bersangkutan sudah sempat travel di beberapa tempat. Hasilnya saya tahu di WGS ketemu XBB 1.5,” ucapnya.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap XBB 1.5 adalah varian Omicron yang paling mudah menular saat ini. WHO juga mengumumkan agar negara-negara di dunia mempertimbangkan untuk merekomendasikan penggunaan masker saat situasi berisiko seperti penerbangan.

Sejumlah ahli khawatir jika varian ini bisa menghindari kekebalan dari infeksi masa lalu dan vaksin. Kendati demikian, saat ini belum ada bukti bahwa mutasi varian ini bisa mengakibatkan infeksi yang lebih parah dari Omicron.

Melansir Wired, varian ini diperkirakan merupakan kombinasi dari dua jenis Omicron lainnya. Pencampuran itu bisa terjadi ketika seseorang terinfeksi secara bersamaan dengan dua varian virus.


Hal itu pun sangat diantisipasi oleh para ilmuwan, kekhawatiran bahwa Kraken memiliki kemungkinan untuk menjadi sangat menular pun muncul. Munculnya varian baru ini disebut lantaran perilaku masyarakat.

Pasalnya usai Covid-19 di seluruh dunia sudah mulai terkendali, masyarakat sudah bebas melepas masker di tempat keramaian sekali pun. WHO melaporkan varian ini telah ditemukan di 38 negara termasuk Korea Selatan, Australia, dan negara-negara di Eropa.***

Halaman:

Editor: Evi Endri

Tags

Terkini

X