PEKANBARU,RIAUSATU.COM-Pengurus Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) Riau periode 2023-2026, resmi dikukuhkan, yang dihadiri Gubernur Riau Syamsuar, bertempat di aula Bapedalitbang Riau lantai 3, Rabu (24/5/2023) siang.
Syamsuar menyampaikan, di Riau banyak bahan baku yang bisa diolah dan dikembangkan untuk dijadikan manfaat.
"Seperti halnya ada buah CPO di Riau. Kalau perlu penelitian, kami siap dengan senang hati. Dan cangkang sawit itu pengimpornya paling banyak dari Riau yang merupakan juga dari Indonesia dibandingkan Malaysia. Sawit di Riau itu sendiri terluas di Indonesia, juga Kelapa dan Sagu, Karet juga ada disini. Jadi, bahan baku disini itulah yang bisa diolah untuk dikembangkan sehingga bermanfaat termasuk nantinya limbah sagu atau Repu," sebut Syamsuar.
Menurut Syamsuar, kemajuan daerah ini tidak terlepas dari hasil riset dan PPI ini tidak hanya ada bergerak dibidang organisasi, tapi ada juga hasil bagi negara Indonesia.
Ketua PPI Riau Heryudarini Harahap mengatakan, PPI ini menjembatani apa yang dibutuhkan misalnya masyarakat perlu riset tentang sagu, yang kita jembatani ini seperti lebih kepada fungsinya memfasilitasi, mengkoordinasi dan sinergikan antara riset-riset yang sudah ada atau yang akan kita perlukan untuk masyarakat Riau.
"Kami juga menampilkan pameran hasil riset," katanya.
Heryudarini menambahkan, ada 4 bidang di PPI Riau ini diantaranya bidang pengembangan SDM riset, ada bidang advokasi dan kerjasama, bidang informasi dan digitalisasi serta bidang pengembangan usaha.
"Dengan demikian, kita perlukan dukungan semua pihak dan juga perlunya kerjasama," pungkasnya.
Selain pengukuhan pengurus PPI tersebut juga dilakukan kegiatan talkshow bertemakan dukungan inovasi dan teknologi dalam industri halal di Riau untuk kawasan Asia tenggara.(ift)